"TAKKAN MELAYU HILANG DI BUMI"
Sudah tahu belum makna warna pada baju adat melayu Riau ?
Sudah tahukan pakaian bentuk adat melayu Riau ?
Pakaian adat Riau sendiri terdiri dari pakaian resmi, sehari-hari dan pakaian pernikahan.
Pakaian harian dikenakan setiap hari, baik oleh anak-anak, orang dewasa, dan orang tua.
Pakaian sehari-hari dikenakan untuk kegiatan sehari-hari, misalnya ketika bekerja di ladang, bermain, ke laut, di rumah, serta kegiatan lainnya.
Teluk Belanga adalah kostum tradisional Riau. Seorang pria mengenakan kurung kurawal yang ketat, dilengkapi dengan kopiah. Di bawahnya laki-laki memakai celana panjang dengan baju warna yang sama. Di pinggangnya, laki-laki memakai kain yang terbuat dari tenun dan motif-motif khas budaya Melayu. Sementara untuk wanita mengenakan baju kurung jangkar dan belitan kain songket atau kain pilihan. Di bagian kepala wanita ditutupi dengan kerudung yang kemudian dibelitkan ke leher. Dengan demikian, rambut wanita tidak muncul dan bagian dada wanita benar-benar tertutup.
Pakaian resmi atau pakaian tradisional dikenakan pada acara-acara tertentu yang berkaitan dengan acara resmi atau acara adat.
Baju adat Riau modern terdiri dari Baju Kurung Cekak Musang dan kebaya laboh.
Baju Adat Riau Untuk Laki-laki
Untuk baju Kurung Cekak Musang digunakan oleh laki-laki dewasa. Baju ini dilengkapi dengan sarung perekat dan kopiah di atas kepala.
Baju Adat Riau Untuk Wanita
Sementara untuk wanita, baju adat yang digunakan adalah kebaya laboh atau baju kurung tulang belut. Baju adat untuk wanita Riau ini dikombinasikan dengan kain sarung motif batik dan juga penutup kepala dari selendang. Selendang dalam bahasa Riau sendiri disebut dengan tudung lingkup.
Tudung lingkup juga salah satu baju adat Riau sehari-hari. Mengapa demikian? Karena banyak masyarakat Riau khususnya yang wanita melakukan kegiatan di ladang atau sawah menggunakan tudung lingkup atau tengkuluk.
Baju Adat Riau Untuk Anak Anak
Sementara baju adat Riau anak untuk sehari-hari yang digunakan oleh anak anak adalah baju monyet. Sementara jika anak tersebut usianya telah beranjak besar, maka pakaian adatnya adalah baju Teluk Belanga yang dikombinasikan dengan sarung atau celana setengah dan kopiah.
Jika sang anak usianya telah beranjak dewasa, maka ia bisa mengenakan baju kurung yang bisa dikombinasikan dengan kain motif bunga.
Keunikan & Filosofi Warna Pakaian Adat Riau
Pakaian adat riau modern Warna, bentuk, dan model pakaian adat ditentukan berdasarkan filosofi Melayu Riau yang mengandung nilai-nilai tertentu.
Warna yang mendominan Melayu Riau yaitu:
- Kuning keemasan
- Hijau lumut
- Merah darah
Warna-warna di atas telah diwariskan secara turun temurun sejak nenek moyang orang Melayu di Tanah Kuning Sassy hidup. Ketiga warna tersebut selalu terlihat di jilbab rumbai Riau dalam acara pernikahan adat atau kebesaran budaya Melayu.
Filosofi warna yang terkandung dalam pakaian adat Riau :
Warna Hijau Lumut : melambangkan kesuburan dan kesetiaan, taat dan patuh, melawan ajaran agama. Warna baju hijau lumut sering digunakan oleh klan bangsawan, Tengku, dan Wan.
Warna Kuning Keemasan : melambangkan kebesaran, otoritas dan kemegahan. Warna kuning keemasan pada masa Kerajaan Siak, Riau Lingga, Indragiri dan Pelalawan merupakan warna larangan yang tidak boleh digunakan sembarangan sehingga warna kuning emas begitu tabu bagi rakyat biasa jika memakainya. Orang-orang yang berhak memakai pakaian dengan warna kuning keemasan adalah Sultan atau Raja dari tanah kerajaan-kerajaan Melayu. Sementara selir kerajaan atau istri Sultan bisa mengenakan warna kuning keemasan hanya pada upacara Kerajaan.
Warna Merah Darah : melambangkan kepahlawanan dan keberanian, taat dan setia kepada Raja dan rakyat. Warna merah mempunyai arti bagi masyarakat Riau sebagai kecemerlangan.
Warna hitam : melambangkan kesetiaan, ketabahan dan bertanggung jawab dan jujur. Gaun hitam sering dikenakan oleh orang-orang hebat di Kerajaan dalam acara kebesaran atau seremonial Kerajaan.
Nilai-nilai dalam Pakaian Adat Riau Inilah Nilai estetika sebenarnya yang terkandung dalam setiap baju adat tradisional Melayu Riau adalah sebagai berikut:
Sebuah Nilai Tradisi : Pakaian yang dikenakan dalam upacara tradisional telah menjadi tradisi selama bertahun-tahun. Tradisi ini telah menjadi ciri khas dari keunikan dan komunitas yang ada dalam masyarakat. Dari pakaian adat yang dipakai, maka dapat dipelajari tentang tradisi masyarakat yang bersangkutan. Pelestarian Nilai Budaya. Pakaian adalah salah satu produk budaya modern yang semakin hari semakin banyak modelnya. Busana adat yang saat ini banyak digunakan masyarakat Melayu Riau adalah warisan budaya yang harus dilestarikan. Melestarikan pakaian tradisional sama halnya dengan melestarikan kekayaan budaya Melayu.
Nilai Sosial : Pakaian menjadi simbol penanda status seseorang. Selain itu, melalui nilai-nilai yang dikandungnya, baju adat Riau juga berarti sebagai media untuk menyatukan masyarakat. Nilai-nilai sosial yang muncul dalam pakaian tradisional menyematkan makna tertentu yang dinilai dan ditafsirkan oleh orang-orang. Ya, seperti itulah pakaian adat Riau dan filosofinya. Semua pakaian adat memang memiliki makna dan filosofi yang terinspirasi dari budaya yang ada di sekitar masyarakat Indonesia. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Sumber:bualbual.com
Catatan: Kalau adao yang tak suai daghi kato-kato dekat atas tu cubolah komen dekat bawah, bio dapat keno betol.😊
Timo kaseh.
Sosial Media