Presiden Jokowi
memerintahkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk mempercepat
proses pencarian bagian tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di
perairan Kepulauan Seribu.
KNKT Duga Sriwijaya Air SJ 182 Hancur Karena
Membentur Permukaan Air Laut, Bukan Meledak di Udara
Komite Nasional Keselamatan Transportasi
(KNKT) menduga pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hancur
karena membentur permukaan air laut.
Black Box Pesawat Sriwijaya
Sudah ditemukan ?
Kecelakaan pesawat terbang
secara statistik memang jarang terjadi. Namun, ketika itu terjadi, kecelakaan
bisa sangat fatal. Orang-orang mempertanyakan apa yang menjadi penyebab tragedi
yang membuat orang yang mereka cintai menjadi korban, dan di situlah peran dari
black box.
Banyak muncul pertanyaan dikalangan
masyarakat, apasih itu black box ? selain korban kenapa black box merupakan
benda yang paling di cari atau untuk diselamatkan ?
Simak berikut penjelasannya
:
Mengenal Black Box, Apa Itu Black Box ?
Black box sendiri merupakan
salah satu alat yang paling penting di dalam badan pesawat. Benda ini biasa
dicari oleh tim pencari jika dilaporkan ada pesawat yang hilang kontak.
Tidak seperti namanya, black box berwarna
oranye. Perangkat yang tidak bisa dihancurkan ini merekam semua data
penerbangan. Oranye merupakan warna terang yang bisa mencolok di berbagai
kondisi, baik hutan maupun dasar lautan saat terjadi kecelakaan pesawat.
Keberadaan Black box menjadi krusial untuk
mengungkap penyebab pesawat jatuh, apakah ada kelalaian manusia atau kegagalan
oprasional pesawat.
Sejarah Ditemukannya Ide Black Box ?
Kebutuhan Black Box mulai
dibahas di industri penerbangan pada era 1950-an. banyak otoritas transportasi
dan investigator di belahan dunia kesulitan menemukan penyebab jatuhnya
pesawat.
Dari situlah muncul ide untuk memasang alat
perekam ke dalam pesawat. Awalnya seluruh informasi yang terjadi di pesawat
terekam ke strip logam.
Siapa Penemu Black Box ?
Penemu black box adalah David Warren. Ia menciptakan alat ini pada
1950. Saat usianya masih enam tahun, ayah Warren tewas dalam kecelakaan pesawat
pertama di Australia. Kejadian ini menjadi latar belakang Warren untuk
merancang black box.
Pada 1960, Australia menjadi negara pertama yang mewajibkan
penggunaan black box untuk semua pesawat komersial.
Seperti Apa Bentuk Black Box ?
Black box merupakan dua buah
kotak yang harus ada dalam setiap pesawat terbang.
Keduanya adalah Cockpit Voice Recorder (CVR)
dan Flight Data Recorder (FDR). Kedua boks itu menyimpan informasi penerbangan
dan membantu dalam rekonstruksi berbagai peristiwa yang terjadi di pesawat
termasuk kecelakaan pesawat terbang.
Namun berubah ke drive magnetik karena
dianggap lebih banyak menyimpan informasi. Seiring waktu dengan informasi yang
perlu terus direkam drive magnetik juga diganti dengan sebuah memori chip yang
superkuat.
Terbuat
Dari Material Apa Black Box ?
Para perancang membuat agar
black box ini tahan banting dan tahan panas, agar tidak rusak saat terjadi
benturan atau ledakan. Maka dari itu, black box disimpan di sebuah tempat
yang terbuat dari baja atau titanium. Tempat itu juga terisolasi dari panas
ekstrem, dingin dan basah.
Agar semakin terlindungi biasanya ditaruh di
bagian ujung ekor pesawat. Bagian itu diketahui merupakan tempat yang paling
kecil menerima dampak apabila pesawat jatuh. Black box juga dilengkapi dengan
suar yang akan mengirimkan sinyal selama tiga puluh hari.
Apakah Jika Black Box Ditemukan Maka Seluruh
Informasi Mengenai Kecelakaan Bisa Diketahui ?
Sayangnya untuk mengetahui
seluruh informasi yang dalam black box, publik tidak bisa mendapatkannya salam
waktu cepat. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membaca rangkaian data di
dalam kotak hitam.
Oranye merupakan warna terang yang bisa
mencolok di berbagai kondisi, baik hutan maupun dasar lautan saat terjadi
kecelakaan pesawat.
Mengutip “Flight Data Recorder Handbook for
Aviation Accident Investigation” dari National Transportation Safety Boards
(NTSB) proses pembacaan black box hanya bisa dilakukan oleh pihak terbatas
karena berisi data yang sangat sensitif dan penting.
Black box yang ditemukan segera dikirim ke
laboratorium perekam di markas besar Safety Board di Washington, DC, Amerika
Serikat.
Kotak penting ini harus dikirimkan dalam
kondisi seaman mungkin agar data yang tersimpan di dalamnya dapat sampai dengan
selamat di Washington DC.
Terdapat beberapa peraturan yang harus
dipatuhi, misalnya black box yang ditemukan di dalam air harus dikemas di dalam
air pula. Dalam hal ini, pengemasan dilakukan di dalam air tempat ditemukan.
Setelah itu, benda itu dimasukkan ke dalam
kotak dan dilapisi dengan bubble wrap atau dilindungi dengan gabus agar
terlindung dari segala kemungkinan buruk selama pengiriman.
Sebelum diangkat, informasi terkait jenis
black box yang digunakan dan penerbangan yang mengalami kecelakaan harus
dikirimkan kepada Vehicle Recorder Division dan spesialis black box. Dilarang
Membuka Data Sembarangan.
Black box yang sudah ditemukan sangat tidak
diperkenankan untuk dibuka di lokasi kejadian. Benda itu harus diamankan dan
hanya dapat dibuka oleh pihak yang memiliki otoritas dan kewenangan untuk
melakukannya. Di Indonesia otoritas yang berwenang adalah Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT).
Pihak pemeriksa segera mengunduh data yang
tersimpan di black box kemudian disimpan dalam format digital agar data aman. Jika
black box mengalami kerusakan, kerusakan itu harus didokumentasikan. Kemudian,
ahli membuka rekaman dengan menggunakan alat pemotong atau peralatan khusus
lainnya.
Data yang sudah terbaca kemudian akan
dikoordinasikan melalui jalur komunikasi yang aman, tidak menggunakan ponsel
portabel dan yang lainnya.
Kemudian, data awal yang sudah terbaca
tersebut disampaikan kepada pihak-pihak yang ada di tempat kejadian.
Data yang didapatkan kemudian akan
divisualisasikan dalam bentuk animasi agar mudah dipahami oleh orang awam
Namun, tidak setiap kecelakaan pesawat data
black box-nya dibuat dalam format animasi. Pembuatan animasi ini memerlukan
informan-informan khusus sebagai sumber untuk melengkapi data primer dari black
box.
Animasi yang sudah dibuat, tidak dibenarkan
untuk dipublikasikan secara bebas, kecuali pada waktu yang telah ditentukan.
Sebelum dirilis, animasi harus diteliti terlebih dahulu.
Langkah selanjutnya adalah laporan akhir yang
berisi informasi tentang jenis black box yang dibaca, kerusakan
(didokumentasikan), beserta metode ekstraksi data yang digunakan.
Kemudian, kepala pemeriksa me-review dan
memastikan laporan akhir yang akan disampaikan ke pihak pengirim atau pemilik
black box sudah tepat.
Dimana letak black box di pesawat ?
Setiap pesawat, baik yang digunakan untuk kepentingan komersial, bisnis, militer, dan kepentingan lainnya, wajib memasang black box. Umumnya, letak black box biasanya ada di bagian ekor pesawat.
Mengapa di bagian ekor? Jika terjadi kecelakaan, diharapkan mencegah kerusakan black box. Akan tetapi, ada black box yang letaknya di bagian tengah atau bagian belakang dekat roda pesawat. Posisi tersebut tergantung dari konstruksi dan rangka pesawat.
Mengapa
Black Box sangat dibutuhkan untuk investigasi pesawat jatuh?
Seperti disebutkan di awal,
dua kotak Black Box, yakni perekam suara kokpit (CVR) dan perekam data
penerbangan (FDR), merekam semua informasi tentang penerbangan dan membantu
merekonstruksi peristiwa yang menyebabkan kecelakaan pesawat.
Selain itu CVR juga merekam transmisi radio
dan suara lain di kokpit seperti percakapan antara pilot, suara mesin. Saat
bekerja FDR juga mencatat lebih dari 80 jenis informasi seperti ketinggian,
kecepatan udara, arah penerbangan, percepatan vertikal, pitch, roll, status
autopilot dan lain-lain.
Setelah ditemukan, investigator membutuhkan
waktu untuk menganalisa rekaman yang ada di Black Box.
Sementara itu, penyidik akan mencari
petunjuk lain seperti pencatatan dari personel pengatur lalu lintas udara dan
rekaman percakapan Air Traffic Control (ATC) dan pilot beberapa saat sebelum
kecelakaan.
Ini akan membantu tim investigasi memahami
apakah pilot menyadari bahwa mereka berada dalam situasi yang mengarah pada
kemungkinan kecelakaan.
Jika memang iya, perlu diketahui apakah pilot
sudah melaporkan masalah tersebut atau tidak. Selain itu, penyelidik juga akan
melihat berbagai perekam data di bandara, yang akan memberi tahu mereka tentang
titik pendaratan yang tepat di landasan pacu dan kecepatan saat pesawat
mendarat.
Berapa Jumlah Kapasitas penyimpanan Black Box ?
Sebuah black box dapat menyimpan data penerbangan sampai 25 jam. Data tersebut tersimpan dalam FDR, dan membantu penyelidik mencatat berbagai fungsi operasi pesawat, seperti detail waktu, ketinggian, kecepatan udara, dan arah pesawat.
Adapun, rekaman dalam CVR mampu merekam percakapan pilot dan kopilot selama 2 jam. Perekam suara kokpit berfungsi untuk menentukan waktu kejadian, karena berisi informasi seperti komunikasi antara awak, pengawas darat, dan pesawat lain.
Yang terpenting adalah dari rekaman data di black
box, kita bisa belajar apakah kecelakaan ini akibat kelalaian manusia atau ada
kesalahan atau kegagalan mesin sehingga pada masa mendatang kejadian kecelakaan
pesawat tidak terjadi lagi.
Sosial Media